Perkembangan Anak Usia Dini
Sebagai orang tua kita tentu perlu mengetahui mengenai tumbuh kembang anak. Berikut ini kami akan menyajikan informasi mengenai perkembangan anak usia dini.
Pada masa usia dini anak akan mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif terhadap berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak tentunya berbeda, seiring dengan lajunya pertumbuhan serta perkembangan anak secara individual. [Baca juga, peran pendidikan karakter].
Inilah perkembangan anak usia dini:
Perkembangan anak usia dini terbagi menjadi 4 yaitu perkembangan kognitif dan perkembangan fisik, perkembangan bahasa dan perkembangan sosio-emosional.
Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif pada anak terbagi dalam beberapa tahap :
- Tahap sensorimotor, pada tahap perkembangan ini kemampuan anak hanya pada gerakan, refleks, mengembangkan kebiasaan-kebiasaan awal, mulai menggunakan berbagai hal maupun peralatan guna mencapai tujuannya, melakukan berbagai eksperimen serta mulai menemukan berbagai cara baru. Tahap sensorimotor terjadi pada saat anak menginjak usia 0-2 tahun.
- Tahap Pra-operasional, pada tahapan ini anak akan mulai menerima berbagai rangsangan yang masih terbatas. Kemampuan berbahasa anak pun mulai berkembang, meskipun pola pikirnya masih tergolong bersifat statis serta masih belum mampu untuk berpikir secara abstrak. Persepsi mengenai waktu dan mengenai tempat pun masih tetap terbatas. Tahap pra-operasional berkembang pada saat usia anak 2-7 tahun.
- Tahap konkret operasional, pada tahapan ini anak sudah mampu menjalankan operasional dan mulai berpikir secara rasional. Dalam tahap ini beberapa tugas seperti menyusun, melipat, melakukan pemisahan maupun penggabungan, menderetkan dan membagi juga sudah dapat dilakukan oleh anak. Tahap konkret operasional ini berlangsung pada usia 7-11 tahun.
- Tahap Formal Operasional, pada tahapan ini anak sudah mulai beranjak remaja. Dalam tahap ini anak juga sudah mampu berpikir terhadap berbagai hal yang menggunakan prinsip-prinsip abstrak, sehingga anak pun sudah bisa menerima pelajaran-pelajaran yang bersifat abstrak seperti matematika, agama dan lain-lain.
Perkembangan Fisik
Pada perkembangan ini terjadi melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf serta oto terkoordinasi. Keterampilan motorik anak tersebut terdiri atas keterampilan motorik kasar dan halus. Keterampilan motorik anak lebih banyak berkembang pada usia 4-5, setelah usia anak 5 tahun barulah terjadi perkembangan motorik halus.
Perkembangan Bahasa
Perkembangan ini terjadi pada anak usia 2 tahun, dimana pada usia tersebut anak memproduksi rata-rata 338 ucapan yang dapat dimengerti setiap jamnya. Jika dicakup lebih luas maka rentangan 4 sampai 672. Sedangkan anak setelah usia 2 tahun dapat menggunakan kira-kira 134 kata pada jam yang berbeda, dengan rentangan 18 sampai 286. Pada masa-masa ini sangat baik untuk mengajarkan anak membaca dan menulis untuk mengasah kemampuan berbahasanya.
Perkembangan Sosio-Emosional
Pada masa terjadi beberapa tahap. Pada tahap trust vs mistrust di usia 0-2 tahun dalam merespon rangsangan jika anak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan maka akan tumbuh rasa percaya diri pada si anak, sebaliknya jika anak mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan maka akan timbul rasa curiga. Tahap autonomy vs shame di usia 2-3 tahun anak akan mulai mampu menguasai kegiatan meregangkan atau melemaskan seluruh otot-otot tubuhnya. Tahap initiative vs guilt di usia 4-5 tahun anak akan menunjukkan sikap mulai lepas dari ikatan orang tua, dimana anak sudah mampu bergerak bebas dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Demikianlah sedikit informasi mengenai perkembangan anak usia dini yang bisa kami sajikan. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Comments
Post a Comment