Pengertian Analisis Wacana Menurut Para Ahli
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Guruberbahasa.com - Pengertian Analisis Wacana
Pengertian analisis wacana terdiri dari dua kata, yaitu analisis dan wacana. Analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa, penjelasan sesudah dikaji sebaik- baiknya, penguraian suatu pokok atas berbagai bagian, serta penguraian karya sastra atau unsur-unsurnya untuk memahami pertalian antar unsur tersebut.
Secara etimologi istilah wacana berasal dari bahasa Sansekerta wac/wak/uak yang memiliki arti „berkata ‟ atau „berucap‟ . Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana. Kata „ana‟ yang berada di belakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang bermakna „membendakan‟ (nominalisasi). Dengan demikian, kata wacana dapat dikatakan sebaga i perkataan atau tuturan.
Namun, istilah wacana diperkenalkan dan digunakan oleh para ahli linguis (ahli bahasa) di Indonesia sebagai terjemahan dari istilah bahasa Inggris, „ discourse ‟ . Kata „ deiscourse ‟ sendiri berasal dari bahasa Latin, discursus (lari ke sana lari ke mari). Kata ini diturunkan dari kata „ dis ‟ (dan/ dalam arah yang berbeda -beda) dan kata „ currere ‟ (lari).
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, terdapat tiga makna dari istilah wacana. Pertama, percakapan, ucapan, dan tutur. Kedua, keseluruhan tutur atau cakapan yang merupakan satu kesatuan. Ketiga, satuan bahasa terbesar, terlengkap yang realisasinya pada bentuk karangan yang utuh, seperti novel, buku, dan artikel.
Definisi klasik wacana berasal dari asumsi-asumsi formalis (dalam ist ilah Hymes 1974b, “struktural”), mereka berpendapat bahwa wacana adalah “bahasa di atas kalimat atau di atas klausa” (Stubbs 1983:1).
Van Dijk (1985:4) mengamati bahwa karakteristik deskripsi struktural wacana pada beberapa perbedaan unit, kategori bentuk sistematik atau hubungan -hubungan ya ng berbeda. Lanjutnya, menurut van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya atas dasar dimensi teks semata, karena teks tersebut merupakan hasil praktik produksi yang harus diamati juga. Van Dijk menyatakan bahwa wacana itu sebenarnya adalah bangun an teoritis yang abstrak ( the abstract theoritical construct ) dengan begitu wacana belum dapat dilihat sebagai perwujudan wacana adalah teks.
Secara ringkas atau sederhana, teori wacana mencoba menjelaskan terjadinya sebuah peristiwa seperti terbentuknya sebuah kalimat atau pernyataan. Wacana sebagai upaya untuk mengungkap makna yang tersirat dari subjek yang mengungkapkan pernyataan tersebut. Caranya, adalah dengan meletakkan posisi pada si pembicara dengan mengikuti struktur makna dari pembicara tersebut.
Jika dicoba untuk merumuskan, analisis wacana adalah studi tentang struktur pesan dalam komunikasi. Dalam pandangan Littlejohn, bahwa menulis dan bahkan bentuk-bentuk non verbal dapat dianggap wacana. Menurutnya, terdapat beberapa untai analisis wacana, bersama- sama menggunakan seperangkat perhatian ( Littlejohn: 1996).
Pertama, seluruhnya mengenai cara -cara wacana disusun, prinsip yang digunakan oleh komunikator untuk menghasilkan dan memahami percakapan atau tipe -tip e pesan lainnya. Kedua, wacana dipandang sebaga aksi. Ia adalah cara melakukan segala hal, biasanya dengan kata -kata. Ahli analisis wacana berasumsi bahwa pengguna bahasa mengetahui bukan hanya aturan -aturan tata bahasa kalimat, namun juga aturan -aturan un tuk menggunakan unit -unit yang lebih besar dalam menyelesaikan tujuan - tujuan pragmatik dalam situasi sosial.
Ketiga, analisis wacana adalah suatu pencarian prinsip -prinsip yang digunakan oleh komunikator aktual dari perspektif mereka; ia tidak memerdulikan ciri atau sifat psikologis tersembunyi atau fungsi otak, namun terhadap problema percakapan sehari-hari yang kita kelola dan kita pecahkan.
Littlejohn lebih mengarahkan wacana kepada aturan-aturan tata bahasa yang hadir dalam proses berkomunikasi. Secara otomatis, lebih terarah kepada makna pesan yang disampaikan oleh komunikator. Maka, tetap saja dalam penelitian lebih terarah kepada tokoh van Dijk, yang lebih memaksudkan bahwa analisis wacana sebagai suatu analisis untuk membongkar maksud -maksud dan makna -makna tertentu.
Sumber http://www.guruberbahasa.com/Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Comments
Post a Comment