4 Tipe Guru Yang Disukai Murid
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Postingan kali ini akan membahas tentang tipe-tipe guru yang biasanya disukai oleh murid di sekolah. Jadi seorang guru memang pekerjaan yang menyenangkan, iya kan?. Bagaimana tidak setiap hari kita berinteraksi dengan anak-anak maupun remaja. Menjadi seorang guru berarti harus siap di "bully" siswanya. Mulai dari ujung rambut hingga alas kaki pasti murid perhatikan. Ada sedikit saja keanehan maka pasti langsung beredar beritanya di kalangan siswa. Tapi itulah sifat manusia terutama remaja yang pastinya suka mengamati dan mengindentifikasi segala hal yang ia lihat termasuk perilaku gurunya sendiri. Lalu bagaimana sih tipe guru yang disukai siswa?. Kalau guru nya "disukai" siswa tentunya belajar di kelas pun akan menyenangkan dan siswa tidak bosan. Memang setiap guru memiliki "style" nya masing-masing ketika mengajar tapi sedikit tips berikut bisa saja bermanfaat untuk kalian para pendidik anak bangsa. Tulisan ini didasarkan atas pengalaman saya sendiri selama menjadi guru.
1. Berpakaian Rapi dan Modis
Ada pepatah bilang "sebelum melihat ke dalam lihat dulu luarnya". Tentunya hal ini berlau juga bagi seorang guru. Siswa sangat senang melihat guru yang berpakaian rapi, bersih dan tidak acak-acakan. Belajarlah untuk memadukan warna pakaian anda. Saya dulu pernah mendapatkan pelatihan tentang cara berbusana yang baik mulai dari pemilihan kain hingga kombinasi warna. Jadi jangan cuek jadi guru jaman sekarang, ikuti perubahan mode yang relevan tentunya. Janganlah misalkan kita pakai celana hitam tapi sepatu putih, atau sepatu hitam tapi kaus kaki putih, baju merah dasi kuning. Tentunya hal tersebut akan terlihat kontras. Kok ribet amat sih, wong cuma jadi guru doank?. Bukan ribet, tapi itulah ilmu berbusana, coba saja anda lakukan pasti ketika siswa melihat anda masuk kelas akan berdecak kagum dan senang melihat penampilan anda asalkan jangan berdandan terlalu berlebihan saja tentunya. Saya pun sudah mengalaminya sendiri. Buat yang jarang bersihkan muka, coba cuci pakai sabun pembersih, atau kalau yang punya sedikit rezeki, sesekali ke salon ga papa lah.
2. Inovatif
Seorang guru sama halnya seperti siswa yaitu "seorang pembelajar", bagaimana siswanya mau belajar kalau gurunya juga gak mau belajar. Luangkan waktu di rumah atau di sekolah untuk membuat inovasi pembelajaran di kelas. Anda bisa diskusi bersama teman guru anda tentunya (kolaboratif). Saya sendiri cenderung rugi jika seorang guru hanya pergi dari rumah>ngajar>pulang>tidur. Saya sendiri mengalaminya sendiri dengan berinovasi akan mendapat banyak ilmu dan siswa pun akan termotivasi karena guru nya pun memberikan teladan yang baik. Saya dulu pernah buat alat peraga geografi dari kardus bekas selama satu bulan dan saya buatkan laporan ilmiahnya kemudian diikutsertakan lomba di LIPI tahun 2013 dan berhasil menjadi juara 3. Padahal niat awalnya saya hanya ingin memberikan inovasi belajar saja kepada siswa agar siswa tidak bosan pakai media TIK terus. Dan akhirnya dari iseng-iseng tersebut bisa jadi juara tingkat nasional, tidak disangka-sangka. Semua jika berawal dari niat baik maka jalan keberhasilan akan terbuka lebar.
3. Gaya Bercanda
Apakah guru yang suka humor atau srtand up comedy di kelas?. Jika belum maka tidak salahnya mencoba belajar. Memang ada guru yang serius sekali menajar sampai ketika di kelas pun tidak pernah ada siswa yang ketawa padahal tertawa itu sehat. Ini kelas atau kuburan?. Saya sendiri cenderung sering membuat selingan candaan di awal kelas, di tengah atau ketika siswa sudah terlihat bosan. Tentunya bercanda ada batasannya dan masih ilmiah. Anda bisa coba semalam sebelum mengajar esok hari mencari materi tentang guyonan atau cerita lucu di internet dan diselipkan dalam RPP anda. Ingat bahwa konsentrasi siswa ketika mendengarkan di kelas hanya beberapa menit saja jadi ketika sudah "hange" maka icebreaking dibutuhkan untuk mencairkan suasana kembali.
4. Gaul
Di televisi sudah ada istilah "ustad gaul", nah guru juga gak kalah donk harus jadi "guru gaul" juga. Bagaimana jadi guru gaul itu? Ya salah satunya "ngeblog" seperti saya ini, he. Banyak sekali sekarang komunitas guru ngeblog di Indonesia. Mengapa guru harus ngeblog?. Banyak sekali manfaat dari ngeblog mulai dari menambah wawasan, menambah silaturahim, dan kalau sudah tau medan bisa menambah penghasilan tambahan lewat bisnis online. Dengan menulis di blog ilmu anda akan tersimpan dan terus diakses banyak orang dan tentunya menjadi pahala bagi kita. Daripada bikin status yang gak jelas di medsos, mendingan tuliskan ide dan pengalaman ngajarmu di blog.
Itulah sedikit pengalaman saya jadi guru selama ini. Bagi yang mau komentar atau diskusi bisa menuliskannya di bawah.
Sumber https://geograph88.blogspot.com/Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Comments
Post a Comment