HIBAUAN MENTERI ANIES TERKAIT PENCEGAHAN TERORISME
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Sumber https://www.pgrionline.com/
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Teror di pusat perbelanjaan Sarinah, Kamis (14/1/2016), lalu sangat mengguncang Indonesia, khususnya dari segi pengamanan. Banyak orang menilai pihak keamanan 'kecolongan' dalam peristiwa itu.
Terkait hal tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan lantas menyebar pesan berantai terkait bom Sarinah. Dia menyerukan masyarakat melihat sisi terang dari upaya kepolisian melawan terorisme.Menurut mantan rektor paramadina ini, baik teroris dan polisi melakukan segala upaya mencapai tujuan mereka.
Polri berupaya hentikan aksi teror dan teroris berusaha membuat kekacauan."Bagi teroris, mencoba 100 kali dan terjadi 1 kali saja lalu sering disebut sukses. Bagi yang mencegah. Itu dia berhasil mencegah 99 kali; 1 kali terjadi saja, lalu disebut gagal," kata Anies dalam pesannya, Minggu (17/1/2016).
Masyarakat Indonesia, menurutnya harus melihat sesuatu secara menyeluruh. Jangan lihat suatu kasus, kemudian cepat menilai. Apalagi jika di ujungnya melabeli pihak tertentu sebagai pihak gagal atau sukses.
Seperti diketahui, terkait peristiwa di Sarinah, banyak pihak memandang kinerja Badan Intelijen Nasional (BIN) tidak maksimal, sehingga teroris bisa masuk ke wilayah ring 1.
Anies justru mengajak masyarakat mendukung kinerja aparat, bukan justru menjatuhkan.
"Kita harus terus dukung aparat yg sudah berhasil tangkis 99 kali itu. Mereka jalani hal-hal berat, tak terlihat, kerja sunyi dan penuh resiko. Mereka pasang, badan resiko nyawa untuk menyelamatkan kita semua," kata Anies.
Anies juga mengimbau orang tua, sebagai "guru" terdekat generasi muda, agar tak selalu membicarakan tentang teroris. Lebih bagus jika orang tua menyebarkan khasanah tentang kinerja polisi indonesia yang berani dan sigap. Hal tersebut lebih bermanfaat karena anak-anak diajari sejak dini bagaimana wujud kebenaran, di kehidupan sehari-hari. "Dari kejadian teror itu yang diharapkan muncul di anak-anak justru dari rasa bangga, semangat dan hormat. Bukan rasa takut karena cerita-cerita mencekam atas kekerasan yang dilakukan orang-orang yang tak terduga," imbuhnya.
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Comments
Post a Comment